Skip to main content

Loading...

Inisiator
Cerita Kami Komunitas
Masuk Mulai Sekarang
Selamat Datang di Inisiator
Temukan cerita menakjubkan
Beranda Cerita Kami Peringkat

Bahasa

ID
EN
Masuk Daftar

Ree

terima kasih sudah ada.

  1. Home
  2. /
  3. Reflective Journaling
  4. /
  5. Ree
Oct 17
2 min read
89 views
Author: Rizki Audina

Article Actions

Interact with this article

Clap
0 claps
Save
Add to bookmarks
Reading List
Add to reading list

Tadi malam, aku bertemu Rehan. Tidak lewat pesan singkat ataupun layar ponsel, tetapi di tempat yang entah di manaβ€”antara nyata dan tidak, antara rindu dan doa yang diam-diam dikabulkan.

Kami berdiri di sebuah taman kecil yang asing, tetapi terasa akrab. Langitnya temaram, lembayungnya lembut seperti senyum Rehan yang selalu kutunggu-tunggu.Dia datang dengan langkah ringan, hijabnya ditiup angin, matanya memantulkan cahaya yang sama seperti dulu; hangat dan jujur.

"Au ...." katanya pelan, dengan suara yang membuat dadaku terasa penuh.

Aku tertawa kecil. "Akhirnya bisa ketemu juga, ya, Ree. Tapi kenapa harus di mimpi?”

Dia tersenyum, menatapku seperti biasanya, dengan tatapan yang membuat dunia tenang.

"Mungkin karena rindu juga butuh tempat untuk istirahat dan malam adalah ruang yang paling lembut untuk itu," katanya.

Aku menatap wajahnya lama-lama. Ada begitu banyak hal yang ingin kukatakanβ€”tentang hari-hari yang berjalan tanpa pelukannya, tentang tangis yang terpaksa kuredam sendirian, tentang betapa sering aku ingin berlari ke Riau hanya untuk duduk di sampingnya tanpa bicara apa pun.

"Ree ....” suaraku bergetar. "Aku kangen."

Dia tertawa lagi. "Aku tahu. Aku juga."

Lalu, tanpa banyak kata, dia pun memelukku. Pelukan itu hangat. Lebih hangat dari apa pun yang pernah kurasakan. Waktu seolah berhenti di sana; di antara detak jantung dan hembusan angin malam.

Aku ingin memeluknya lebih erat, lebih lama, seolah dengan begitu aku bisa menyimpan sepotong dirinya untuk kubawa pulang. Namun, seperti semua mimpi, kebahagiaan itu perlahan kabur. Pelukannya memudar, suaranya menjadi gema.

Sebelum hilang, dia berbisik, "Kita mungkin jauh, tapi jarak enggak pernah bisa memisahkan yang saling mendoakan."

Lalu aku terbangun, aku masih bisa merasakan sisa hangat di dadaku. Sunyi menyapa, tapi kali ini tidak kosong. Aku tahu, di suatu tempat di Riau, Rehan mungkin juga sedang tertawa kecil, entah karena mimpi yang sama atau hanya karena semesta memang suka mempertemukan dua hati yang saling rindu. 

Tag Cerita

#Day14 #Tautannarablog10
Rizki Audina
Written by Rizki Audina
2 followers Β· 4 following

Penulis pemula yang nulis kalau mood. πŸ™πŸ»

Rizki Audina
Written by Rizki Audina
2 followers Β· 4 following

Penulis pemula yang nulis kalau mood. πŸ™πŸ»

Category
Published in Reflective Journaling
1K followers Β· Last published 18 hours ago

Discovering yourself through writing and journaling routines.

Category
Published in Reflective Journaling
1K followers Β· Last published 18 hours ago

Discovering yourself through writing and journaling routines.

Explore more

  • More in Reflective Journaling
  • #Day14
  • #Tautannarablog10
  • Kalo jadi TWS ( True Wireless Stereo)?
  • Lima Tahun Terakhir
  • Makan malem bareng choi ung

Responses (0)

Join the Discussion

Sign in to share your thoughts and engage with the community.

Sign In to Comment

No Comments Yet

Be the first to share your thoughts on this article!

More from Rizki Audina

Discover more insights from this author

Ayah, Maaf.

maaf

Oct 22, 2025

Tetanggaku Idolaku

Halo, Tatangga!

Oct 22, 2025

Anak-Anak

Selamat, ya, Ayah, Ibu.

Oct 22, 2025

Hai, Puan!

terima kasih, Ina.

Oct 17, 2025
Explore All Stories
Inisiator

Tempat orang berbagi kisah, membangun komunitas, dan menginspirasi masa depan.

Profil Pendiri

Produk

  • Fitur
  • Harga
  • Untuk Tim
  • Pembaruan

Sumber Daya

  • Blog
  • Tentang Kami
  • Pusat Bantuan
  • Komunitas

Legal

  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Kebijakan Cookie

Tetap terhubung

Dapatkan cerita terbaru, pembaruan, dan wawasan kreator langsung ke email Anda.

© 2025 Inisiator oleh Jabbar A. P. (Saya siap bekerja!)