Dari banyaknya drama korea yang sudah aku tonton, banyak pula tokoh yang hadir dan memberikan perasaan tersendiri setelah selesai menontonnya. Sampai-sampai ingin rasanya bertemu dengan tokoh-tokoh itu.
Ganti drama ganti karakter yang ingin dijumpai atau bahkan jadi ganti karakter yang ingin punya relationship dengan tokoh tersebut. Sadar banget itu hanyalah sebuah karakter dalam cerita, tapi kali aja sebagian dari sikap dan karakteristik dari mereka bisa aku temui di dunia nyata.
Choi Ung, salah satu tokoh di drama korea berjudul "Our Beloved Summer" yang sangat melekat diingatanku. Dia sebagai tokoh pria yang lembut, pengertian, setia, sabar dan cakep tentunya. Menjadikan sifat yang ingin aku miliki dari pasanganku (kelak). Tapi tidak dengan sifat memendamnya yah. Dia terlalu pengertian sehingga memendam perasaan demi menjaga perasaan orang lain. (which is akulah yang kayak gitu, makanya mau aku ubah).
"kamu habis ngapain aja hari ini ?" tanyanya.
"tau gak hari ini aku ketemu sama orang menyebalkan banget, masa dia udah salah tetap aja nyolot. udah gitu suaranya tinggi lagi. mau kali aku bilang 'diem dulu gak lu' sambil nutup mulutnya" jawabku antusias.
"terus-terus gimana kamu jadi lakuin itu gak ?" jawabmu sambil tertawa kecil menanggapi curhatanku.
"yah enggak lah, males banget ihh. hemm aku cuman bisa mencoba bicara dengan nada lebih rendah dan datar berharap dia juga mengikti frekuensi suaraku. males banget ngikuti ego dia" balasku dengan sisa-sisa perasaan kesal tadi siang.
"hahhaha goodjob, kamu keren gak kepancing jadi emosi karena dia", ucapnya sambil senyum manis menenangkanku.
Malam yang indah bisa dinner dengan choi ung (versiku). Ngobrol santai membahas banyak hal yang dari sama-sama kita sukai sampai banyak hal yang kita rasa beda tapi tetap saling mengerti, ketawa sambil menikmati makanan enak malam itu. Tidak formal, tapi makan malam yang hangat. Kemudian lanjut esok hari menghabiskan hari dengan hal-hal seru lainnya.
Dalam sebuah kesempatan yang mungkin terjadi atau kenyataan yang sangat ingin aku lakukan adalah demikan.
Tentu karena ini hanya berandai-andai jadi cerita ini hanyalah fiktif belaka, segala nama, waktu dan kejadian tidak ada unsur kesengajaan. Semua hanyalah khayalan sang penulis. hehehhe
Manusia itu kompleks banget yah. Bahkan dengan orang yang kita sukaipun, kita tidak akan menjawab dengan satu hal saja. Kita akan menyebutkan segala hal yang (mungkin) terlintas dalam pikiran kita saat itu. Atau segala hal yang sudah kite persiapkan sejak lama.
Itu sebabnya memahi manusia adalah sebuah perjalanan seumur hidup.
#day15 #tautannarablog10
Responses (0)
Join the Discussion
Sign in to share your thoughts and engage with the community.
No Comments Yet
Be the first to share your thoughts on this article!