'isinya tentang aku dan orang tersayangku'
Hari itu, kita sedang dalam perjalanan panjang menuju tempat yang mungkin saja sangat ingin kau dan aku kunjingi. Kita duduk bersebelahan. entah dalam perjalanan darat atau udara, perjalanan yang jauh.
"gimana rasanya ?" tanyaku
"senang, senang sekali. ini perjalanan yang paling ditunggu selama sepanjang hidup."
jawabnya sambil menatap jendela luar dengan pemandangan indah hamparan sawah dan pemukiman kota yang bergantian di luar sana.
"iyah, aku juga senang sekali. setuju ini perjalanan paling kutunggu selama aku hidup, mak". jawabku sambil menatap sorot matanya yang masih bersinar melihat pemandangan diluar sana.
Selama perjalanan kita akan terus mengobrol banyak hal, dari aku masih didalam kandungan, apa saja yang dirasakan sampai akhirnya sebesar sekarang. Mama terus bertanya apa yang akan kita lakukan dan hal-hal yang selama ini mungkin saja belum pernah mama temukan. dan aku akan menjelaskan atau mungkin saja kita akan mencari tau bersama.
Aku pun akan terus bertanya kisah atau hal apa saja yang mungkin selama ini mamak gak pernah cerita atau aku akan terus cerita apa yang selama ini aku simpan dan (dulu) aku sangat ragu untuk menceritakannya. dimulai dari orang yang pertama kali aku suka, orang-orang yang aku temui, sampai patah hati pertamaku.
"Mak, dulu aku pernah sekangen itu waktu ditinggal mamak seminggu ke Pekan Baru. Aku pernah tidur dengan baju tidur kesayanganmu (karena aroma tubuhmu seolah menetap disana)" sambungku ditengah-tengah perjalanan kita.
"ohiyah, masak sihhh? kan itu cuman ke tempat uwakmu. dan kita juga teleponan malam hari. Tapi kan, kakak juga gak banyak ngobrol di telepon". jawab mamak sambil sedikit tertawa.
"iyah, karena aku takut nangis kalo ngobrol, melihat kenyataan aku ditinggal seminggu" sambil ketawa dan sedikit bersandar ke badan mamak.
(yah, aku (dulu) sulit sekali ngobrol, sulit mencari bahan obrolan supaya terus mengalir. dan cengeng, alias gampang banget nangis). Walaupun sekarang juga gak pandai-pandai banget ngobrol sihh...
"Kalau sekarang gimana ? apa yang kakak lakuin kalo lagi kangen mamak?"
Pertanyaan yang sangat menusuk hati, tangan lembut mamak yang menggenggam tanganku seolah seperti luntur, sandaran yang semakin memudar, dan kenyataan yang semakin menyadarkanku. Kalau ini semua tidak nyata. Air mata yang perlahan membasahi pipi dan akhirnya turun deras mengguncang diriku.
'ternyata mamak sudah tidak ada'
Hal pertama yang paling aku kangeni atas kehilangan hadirmu di dunia ini adalah. Kesempatan untuk aku ngobrol dan curhat samamu. Ngobrolin apa saja yang aku rasain. atau mengajakmu nonton drama korea kesukaanku agar kita bisa bahas bareng setiap tokoh yang ada di drama. yahh dulu entah kenapa rasanya malu banget.
Secuil percakapan diatas adalah secuil harapan yang ingin rasanya menjadi kenyataan (walaupun dalam mimpi).
#day14 #tautannarablog10
Responses (0)
Join the Discussion
Sign in to share your thoughts and engage with the community.
No Comments Yet
Be the first to share your thoughts on this article!