Dalam mimpi itu, suasana terasa damai. Udara lembut berhembus, dan cahaya lembut menyinari sekelilingmu. Dari kejauhan, kau melihat sosok yang menenangkan hati — bukan wajah yang tergambar, tapi rasa yang begitu kuat: kasih, keteduhan, dan cinta yang menembus dada... Aku bertemu dengan idolaku Rasulullah ﷺ.....
Suasana yang tak pernah dirasakan sebelumnya dan semoga saja Allah ﷻ memberikan kesempatan untuk aku merasakan suasana itu........
Aku pun mendekat dengan air mata yang menetes tanpa sadar...
“Ya Rasulullah… aku rindu. Aku ingin menjadi umatmu yang engkau banggakan.”
Beliau menjawab dengan suaranya terasa sangat lembut di hati:
“Cintailah Allah ﷻ, dan buktikan cintamu padaku dengan amal yang baik. Jangan biarkan hatimu keras karena dunia.”
Aku menunduk, merasa kecil, lalu berkata lirih:
“Aku sering lalai, Ya Rasulullah… Aku takut tak layak.”
Dan seakan beliau tersenyum, menenangkanmu:
“Tak ada umatku yang sia-sia bila ia terus berusaha kembali. Setiap air matamu karena Allah ﷻ, setiap doa dalam sepi — semuanya didengar.”
Aku pun menangis. Dalam pelukan suasana yang penuh cahaya, terdengar bisikan lembut:
“Sampaikan salam kepada umat yang mencintaiku, dan jangan berhenti menebar kasih. Itu warisan terbesarku.”
Ketika aku terbangun, hati terasa ringan. Bukan karena mimpi itu nyata, tapi karena pesan cinta yang tersisa: untuk hidup dengan sunnah, kasih, dan kesungguhan.....
Semua dialog ini memang belum terjadi dan mungkin ketika aku bertemu dengan Rasulullah ﷺ aku tak akan berbicara, aku hanya ingin memeluknya dan menatap wajahnya yang pasti akan membuat hatiku tenang..
Ya Allah ﷻ, Ridhoi hamba bertemu dengan Rasulullah ﷺ, Ridhoi hamba hingga dapat bersamanya di surga kelak aamiin.....
Allah ﷻ sesuai dengan prasangka hambanya, maka bila kita berharap dan yakin, maka Allah ﷻ akan mewujudkan nya Insya Allah...
Aamiin
Wassalamu'alaikum...
#Day14
#Tautannarablog10
Responses (2)
Join the Discussion
Sign in to share your thoughts and engage with the community.